Arga tidak membawa Namira dan Rian ke rumah sakit keluarganya. Dia tidak mau gosip menyebar. Pria itu membawa mereka ke rumah sakit lain. Dia sudah membuat janji temu dengan seorang dokter yang bisa dipercaya untuk menjaga rahasianya. Arga tidak mau orang tahu tentang tes DNA tersebut. “Ayo turun,” ajak Arga. Bola mata pria itu bergerak ke arah kaca berbingkai yang menggantung di depannya. Bergerak ke samping memperhatikan sosok yang duduk di kursi yang biasanya Tara tempati. Memangku seorang anak yang sedang tertidur. Namira menoleh, menatap beberapa saat pria yang duduk di belakang kemudi. Tarikan napas dalam wanita itu lakukan. “Sekarang kamu masih bisa merahasiakannya. Tapi tidak nanti setelah hasilnya keluar. Oh, iya … jangan pernah berusaha memanipulasi hasilnya. Setidaknya, jadil