“Buat kuat melek semalaman.” Tara menatap ngeri Arga setelah mendengar jawaban yang diberikan oleh pria itu. Sepertinya Arga sama sekali tidak tahu untuk apa dia disuruh minum jamu ala orang zaman dulu itu. “Kenapa?” tanya Arga bingung melihat ekspresi wajah Tara. Tara menggelengkan kepala. Wanita itu berdehem seraya mengedarkan pandangan mata. “Um … kita makan dulu, yuk. Aku lapar,” kata Tara yang langsung memutar langkah kemudian mengayun kedua kakinya. Wanita itu berjalan melewati Arga yang masih berdiri di tempatnya. “Lingerie nya bagaimana?” tanya Arga sambil mengulum senyum. “Jangan sentuh. Biarkan saja.” Tara menoleh, sementara ayunan kakinya sudah berhenti. “Ayo makan.” Tara menunggu. Memastikan Arga tidak menyentuh lingerie yang disiapkan oleh budenya, lalu berjalan menyusuln