Bab 41. Ketika Tara Menikmati Perannya.

2022 Words

Tara menghempas tubuhnya ke atas ranjang. Hari pertama di rumah papa Arga sungguh melelahkan. Melelahkan secara emosi. Tapi dia adalah Mutiara. Mau dilempar ke dalam selokan sekalipun, dia tetap mutiara. Berbaring terlentang di atas ranjang, Tara menghentak keras karbondioksida keluar dari mulut yang ia bulatkan. Sepertinya ibu tiri Arga masih berharap Arga akan melirik keponakannya. Memangnya apa lagi alasan perempuan bernama Ayu itu tinggal di rumah ini, jika bukan karena Arga? Padahal dia masih punya orang tua. Kan, aneh? Suara pintu terbuka membuat Tara menoleh. Melihat Arga yang muncul dari balik pintu tertutup itu, Tara menghembus napas lega. Tara merubah posisi hingga miring, lalu menumpu kepala dengan satu tangan. “Bagaimana hari ini?” Tara tidak langsung menjawab. Wanita itu m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD