Bab 49. Awal Pertengkaran.

2006 Words

Tara tidak terkejut ketika sampai di rumah dan mendapati kamar dalam keadaan kosong. Lampu menyala, tapi tidak ada penghuninya. Masuk ke dalam kamar, Tara justru tertawa. Ternyata jam setengah satu dini hari pun, Arga belum pulang. Luar biasa, batin Tara. Terlalu lelah, Tara segera meletakkan tas ke atas meja lalu berjalan cepat ke kamar mandi. Dia harus membersihkan tubuh sebelum tidur. Tidak sampai 15 menit, Tara sudah berbaring di atas ranjang dengan selimut menutup ujung kaki hingga ke perut. Wanita itu memejamkan mata. Kalimat terakhir yang ia dengar dari mantan dua bulannya terngiang begitu saja. Membuat kelopak mata yang baru saja tertutup itu langsung terbuka lagi. Tara menghentak keras napasnya dari celah bibir yang terbuka. “Kamu terlalu tinggi untukku, Tara. Tanganku tidak a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD