Sudah lebih dari tiga hari gerbang rumah Naya dikunci, Sakha tengok di balkon pun kamar Naya terlihat sepi. Kayaknya Naya nggak di rumah. Tapi, di mana? Ke mana? Dan kapan perginya? Kenapa nggak pamit? Ya ... setidaknya bilang dulu sama Mama Rahee, kan? Walau nggak bilang sama Sakha. Ditelepon pun tidak diangkat. Kalau begini, Sakha jadi khawatir. Juga merasa bersalah. Mungkin Naya sudah membaca pesannya. Meski paham maksud Sakha bukan untuk ... ah sudahlah. Sudah terjadi, dan sepertinya Naya menghindar gara-gara itu. Sebentar lagi usia Sakha tiga puluh satu, dia sudah tidak bisa menunggu. Ada hal yang Sakha sesali ... sabarnya terlalu lama, tindakannya terlalu buram sampai sulit diraba maksudnya. Mungkin lain kali saat mendekati perempuan, Sakha harus tegas dan jelas lebih dari ini. J