Part 25

1207 Words

Naya menatap ponselnya. Dia menampar Abang bukan karena permintaan tentang berhenti mencintai Bang Abi, sama sekali bukan. Melainkan sebab ciuman yang Abang berikan. Menerobos paksa mulut Naya, lalu menggigit dan membuat bibirnya luka. Jika memang tamparan Naya itu salah, berlebihan, atau apalah ... oke. Naya akan minta maaf. Dia juga akan berhenti mengharap Abian. Sejak ciuman pertama Naya dirampas yakni sepulang dari puncak, Naya sadar kok kalau Abang serius, cuma Naya menampik karena begitu tiba-tiba dan tanpa obrolan yang konsisten. Asal ngajakin nikah, tapi besoknya kayak yang nggak pernah bahas soal komitmen. Ya ... Naya juga salah, sih. Harusnya dia tidak mengabaikan hal itu. Harusnya dia nggak bersikap kayak gini: seolah mau dengan Abi, tapi senang dibaperin abang. Iya, tahu. Nay

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD