Malam itu, di sebelum Sakha datangi rumah papa Naya, sudah lebih dulu Naya beritahukan niat abang terhadap dirinya kepada gerangan. Yang mana papa bertanya: "Nayanya mau sama Abang?" "Mau, Pa." Jawaban Naya demikian. "Suka sama Abang?" "Iya." Naya menjawab sambil memilin tali pada bantal gulingnya. Sedang tangan satunya memegang ponsel dan ditempelkan ke telinga. "Cinta nggak?" "Iya ... kayak Papa ke Mama aja gitu." Mama tiri Naya. Betul, Naya tahu papanya jatuh cinta sejatuh-jatuhnya kepada beliau. Perempuan yang dapat membuat papa nyaman setelah sakit hati oleh perbuatan Mama Hana. Yeah ... apalah daya, menyesal pun Mama Hana sudah tidak bisa kembali menggenggam kasihnya papa. Padahal ... sebagai anak, Naya ingin sekali mereka bersama. Lalu kembali hidup di sini, di rumah ini, ber