Dengan senyum yang masih melekat di bibir, Sesil menuruni tangga menuju meja makan. Ia mandi secepat kilat karena takut membuat Mommy dan Daddy-nya kelaparan karena menunggu dirinya. Meskipun sebenarnya mereka memang sudah melewati jam makan malam biasanya karena Gama juga baru saja pulang dari rumah sakit.
Langkah Sesil seketika melambat saat menyadari tak hanya ada kedua orang tuanya dan Zayn di sana. Sania juga turut serta dalam acara makan malam kali ini.
Hati Sesil berteriak mengumpati Zayn, dan langkahnya ingin sekali berbalik. Tapi, mommy-nya sudah lebih dulu melihat dan memanggil dirinya.
J
"Ayo, Sayang. Sania dan Zayn sudah menunggu dari tadi," ucap Putri dengan lembut.
Persetan dengan dua manusia itu, Sesil rasanya ingin menghancurkan meja makan yang kini diisi oleh manusia
