Bima tidak mengerti, kenapa Sovia selalu bersikap ketus padanya. Padahal dia sedikit pun tidak pernah bermaksud merebut perhatian ayahnya dari dia. Bima kembali menghampiri papanya yang masih mengobrol dengan istrinya dan bersama Rudi juga Tasya.
“Kamu sudah menemui Sovia, Bim?” tanya Dila.
“Sudah, Bima pamit pulang dulu ya, Tan?” Jawab Bima dengan mengambil tas dan jaketnya.
“Kamu tidak makan malam di sini?” tanya Reza.
“Tidak, Pa. Bima ada tugas kelompok, yang harus Bima selesaikan malam ini,” jawab Bima.
Bima pamit dengan papanya dan lainnya.
Dia sebenarnya masih ingin di rumah papanya, tapi mendengar ucapan Sovia yang membuat hatinya sakit, dia memilih untuk pulang saja. Tapi, dia juga tetap akan ke rumah papanya setiap hari, meski Sovia masih sangat membenci kehadirannya.
^^^
