Dari butik Key sebenarnya tidak begitu jauh kalau Daren ingin langsung mengantar Nay pulang. Namun, dia malah mengajak gadis itu ke kantor dan menemaninya kerja hingga sore. Saking capek nunggu Daren yang sibuk dengan pekerjaannya, Nay sampai ketiduran di sofa. Entah berapa lama, sampai kemudian Daren membangunkannya untuk pulang. Bukan, bukan pulang ke rumahnya. Nay diajak berkunjung ke rumah calon mertuanya untuk makan malam disana. Waktu hampir menyentuh jam lima sore saat mobil Daren berhenti di garasi rumahnya. Sedikit grogi, Nay sempat ragu untuk turun dari mobil. “Kenapa malah bengong? Ayo, Beb! Sudah ditungguin mama dari tadi. Kak Ocha juga di dalam kok!” Daren yang sudah membuka pintu batal keluar, karena Nay masih bergeming di bangkunya. “Malu, Bang. Nanti kalau disuruh bantui