Pilihannya cuma dua; menikah denganku atau melajang selamanya. . . "Sarapan dulu," ucap Dikara. "Belum, kan?" Setelah pesanannya datang. Dia juga membuatkan s**u untuk Bang Daaron pagi itu. Sadar jikalau mood sulung Reinaldi sedang kacau gara-gara tidak diberi tahu password ponsel hingga isi pesan yang telah dibaca lelaki itu. Yang katanya minta buka-bukaan satu sama lain, tetapi Dikara tidak memenuhi. Baru Dikara duduk di tempatnya, lanjutkan pekerjaan, selepas mempersilakan karyawan lain masuk ke ruangan Bang Daaron membawa serta berkas di tangan. Sekeluarnya karyawan itu, Dikara melihat berkas tadi berganti jadi sepiring sarapan dan segelas s**u yang baru saja dia suguhkan untuk Bang Daaron. Dasar. Dikara memilih tidak berkomentar, hanya mendengkus sebal. Yang Dikara lirik ruang