Iya, benar. Aku memang terkenal dengan sebutan 'si sumbu pendek' alias minim kesabaran. Sedangkan, Tuhan justru gemar sekali menghadirkan beragam cobaan sabar untukku yang mudah habis terbakar. . . "Wah ... serius ini kamu, Ra?" Niskala yang baru pulang dari kampus menatap takjub kembarannya. Dikara sedang berkecimpung di dapur sambil mengenakan celemek, lalu rambut dicepol tinggi. Memegang pisau dan bawang. Jangan lupakan air mata yang mengalir di pipinya. "Mimi, Kara nangis, Mi!" Dasar. Niskala terbahak kemudian. Menertawakan sosok Dikara yang sekalinya dia lihat bisa menangis, ya, menangis karena bawang. "Semenyakitkan itu, ya, Ra, bawang?" Masih dengan tawa gelinya. Dikara mendengkus. "Bisa kamu rasakan sendiri. Sekarang tolong menyingkir dulu, jangan ganggu." "Haha! Iya, iya