34. Our Love

1453 Words

Sekarang bukan lagi tentang cintaku, tetapi cinta kita. Bukan begitu? . . "Sejak kapan?" Dikara mencintainya. Daaron mau tahu, sejak kapan. Yang sedang duduk selimutan di ranjang, dengan Dikara di dalam pelukan, dia menolak dilepaskan, wajahnya juga dari tadi bersembunyi terus di d**a Daaron. Malu, jangan-jangan? "Ra, sejak kapan?" "Sepuluh tahun lalu ...," katanya. Daaron terdiam. Ada napas yang sepersekian detik dia tahan, lalu diembuskan perlahan. Dengan jantung yang semakin berdentum, mungkin Dikara dapat mendengar suara detakannya. "Tepatnya pas kapan?" Dikara tidak menjawab. "Sayang." Uh .... Dikara kian melesak, menyembunyikan rona panas di pipi. Entah kenapa jadi sensitif. "Di vila." Oke, Dikara menjawab. "Waktu Abang memelukku." Memperjelasnya. "Perasaanku mulai t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD