".... Dibayar tunai!" "Bagaimana saksi, sah?" "SAAAAH!!!" Semua orang yang menyaksikan acara khidmat itu tersenyum gembira. Tak terkecuali Evano yang semula memasang tampang tegang seperti kanebo kering --sekarang laki-laki itu berusaha menahan senyum yang akan terbit dari bibirnya. Sedangkan, perempuan yang berada di sebelahnya memasang raut wajah biasa saja. Seperti tidak tertarik dengan apa yang ada. Setelah Bapak Penghulu mendoakan kedua mempelai, mereka baru saja akan berdiri dari duduknya namun seorang laki-laki seenak jidat nyeletuk "Eh! Itu belum dicium!" Protesnya pada Anindira dan Evano. Saudara siapa itu mengapa sangat menyebalkan? Anindira mencibir, enak saja, adegan cium mencium tidak akan dilakukan! Walaupun hanya sebatas cium kening dan punggung tangan! Semua orang