“Reagan mencekik Malika? The fvck you said?” kaget Tuan Besar Lycus mendengar laporan dari Zefanya. Sang istri mengangguk, kemudian berucap lirih. “Mereka bertengkar, Sean. Sepertinya Reagan benar-benar mengamuk. Well, kita berdua tahu dari mana ia memiliki kemampuan untuk mencekik Malika, bukan?” pandangnya sendu. “Oh, kamu menyalahkan aku? Karena dulu aku pun pernah mencekikmu, sekarang kamu menyalahkan aku atas apa yang terjadi pada Malika?” desis Sean sambil menggeleng, lalu turun dari ranjang. “Kamu mau ke mana? Jangan berbuat apa-apa kepada Reagan! Awas, ya, kalau kamu sampai menyakiti dia!” seru Nyonya Besar Lycus ikut turun dari peraduan, mengekor langkah dari sosok tinggi gagah dengan tato ular kobra di punggung. Sean mengambil satu pak rokok di atas meja, lalu menyalakannya.