Entah kenapa … untuk pertama kalinya, Dyra merasa pagi datang begitu cepat. Jam digital di atas nakas, kini sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, dan Dyra masih berada di balik selimut tebalnya, dengan mata terbuka.
Ya … ternyata, sejak Azeil pergi meninggalkan kamar sewa tersebut, bukannya tertidur, Dyra justru terjaga hingga detik ini. Puluhan pertanyaan tentang Monnie, begitu memenuhi pikirannya, walaupun ia sendiri bahkan belum mengetahui, bagaimana sosok asli wanita yang pernah dicintai oleh Azeil itu.
Satu helaan napas panjang kembali diperdengarkan oleh Dyra. Untuk kesekian kalinya, gadis itu mencoba memejamkan mata, tetapi gambaran sosok Monnie kembali membayangi pikirannya.
“Gue pengen tidur! Please, jangan membayangi gue, Monnie!” gerutu Dyra pada pikirannya sendiri.
Deng
