Bab 31. Adu pukul

1203 Words

Happy Reading. Kendra menoleh, mendapati Maureen yang terlihat begitu panik, wajahnya pucat dan matanya membelalak. Melihat keadaan Maureen membuat hati Kendra terasa kesal, tetapi kemarahannya tidak bisa dibendung lagi. Semua kejadian ini, semua tuduhan yang diarahkan padanya, hanya menambah bara di dalam dadanya. “Harusnya, aku yang bertanya padanya, Maureen! Dia memfitnahku dan melaporkan ke polisi terkait kecelakaan adikmu!” cetus Kendra, suaranya penuh emosi. Kata-katanya terdengar tajam, penuh kepedihan dan kekecewaan. Maureen menggigit bibirnya, tetapi alih-alih membela Kendra, ia justru berdiri tegak dengan ekspresi tegas. “Kendra, kamu tidak bisa menyalahkan Rafka seperti itu! Dia tidak melakukan hal yang salah!” “Jadi kamu percaya padanya, Maureen? Setelah semua yang terjadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD