Bab 36

1122 Words

"Kamu menceraikan Salwa, Mas?" Namisya nampak syok. Wajar karena selama ini ia berpikir aku tidak akan melepaskan Salwa, apalagi Mama sangat menyayangi mantan istri keduaku itu. "Ya. Kami sepakat untuk berpisah. Aku tidak ingin menumpuk dosa karena terlalu sering mengabaikan Salwa, dan dia juga tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaan kita." Namisya tertegun. "Salwa bilang begitu?" "Ya. Sebenarnya dia meminta berpisah sejak kamu pergi dari rumah, tapi aku belum bisa mengabulkannya karena masih disibukkan mencari bukti tentang Mirna dan Mama Ambar, belum lagi ayahnya Salwa yang tiba-tiba masuk rumah sakit karena serangan jantung," paparku. "Tapi setelah semuanya selesai, aku mengabulkan permintaannya untuk bercerai karena jujur aku juga menginginkan perpisahan itu." Namisya men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD