Bab 37

1207 Words

"Besok kita pulang." "Eh? Enggak!" Namisya menggeleng cepat. Istriku itu melepas belitan tanganku di pinggangnya. Hari ini, tepat satu Minggu aku di sini dan selama itu pula, pekerjaan dihandle oleh sekretarisku. Jujur aku tidak enak sebab mengabaikan tanggung jawab pada perusahaan cukup lama, meski aku yakin Siska bisa melaksanakan tugas dariku dengan baik. "Kenapa? Sudah satu Minggu, Sayang. Aku gak bisa ninggalin kerjaan terus menerus." Namisya menekuk wajah. Ah, kalau sudah begini terpaksa aku mengalah lagi padanya. "Baiklah. Kita--" "Oke," potongnya sebelum aku menyelesaikan ucapan. "Kita pulang besok." Senyum lebar terbit dari bibirku. Lega rasanya mendengar dia yang mulai luluh. "Beneran, Sayang? Kamu gak terpaksa, kan?" tanyaku ingin menyakinkan keputusannya. "Sebenarn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD