Pov Salwa "Menangislah, Nak. Tumpahkan semua air matamu sekarang, tapi setelah ini kamu harus janji untuk tidak menangis lagi." Ayah mengelus bahuku. Ikut menangis bersama putrinya ini setelah beberapa menit yang lalu dijatuhi talak oleh Mas Bima. Semuanya selesai. Statusku bukan lagi istri dari seorang Bima Brawijaya. Aku kembali menjadi janda untuk yang kedua kalinya. "Harusnya tidak sesakit ini kan, Yah? Dari awal aku sadar Mas Bima bukan milikku. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa mendapatkan cintanya. Tapi, kenapa hati ini lancang sekali menyimpan namanya? Kenapa aku berharap ia mau menerimaku menjadi istri seutuhnya?" racauku dalam pelukan Ayah. Biarlah kali ini kutumpahkan semua isi hati setelah sekian lama memendamnya sendirian. Hanya pada Ayah aku berani mengungkapkan kes

