Bab 23

1303 Words

Pov Bima "Keluar, Mas! Aku mau sendiri. Aku sedang tidak ingin diganggu siapapun." Namisya terus memberontak. Berusaha melepas pelukanku dari tubuhnya. Wanitaku pasti sangat marah karena aku tidak ada di sisinya saat ia sedang membutuhkanku. Lagi-lagi aku telah membuatnya kecewa. Meski apa yang terjadi hanya kesalahpahaman, tetap saja ada andilku di dalamnya sebab aku terlalu ceroboh hingga dengan mudahnya terjebak permainan mertuaku sendiri. "Aku akan tetap di sini. Tidak akan aku biarkan kamu sendirian dalam kondisi seperti ini," ucapku seraya menahan rasa sakit akibat pukulannya yang bertubi. Aku pasrah. Rasa sakit ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan rasa sakit yang sedang ia terima. "Kamu jahat, Mas! Aku tidak ingin melihatmu," racaunya dengan tubuh yang melemas. Pukulan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD