Ding! Dong! Nara tidak jadi mendudukkan pantatnya di atas sofa karena suara bel di luar sana berbunyi. Diliriknya jam yang menempel di dinding ruangan, sudah hampir pukul delapan malam. Kening Nara sedikit berkerut, memikirkan siapa yang bertamu pada jam segini? Nara membuka langkah mendatangi pintu kemudian membukanya. Alangkah terkejutnya Nara saat mendapati siapa yang berdiri di balik pintu unit apartemennya. Siapa lagi kalau bukan Damar, kekasih yang sangat Nara rindukan selama beberapa hari ini. Masih lengkap dengan setelan kemeja dan sepatu pantofel yang biasa dia pakai saat pergi bekerja, Damar datang tanpa memberikan kabar dan berhasil mengejutkan Nara. "Mas Damar? Kok nggak kasih kabar kalau sudah pulang dinas." Nara masih sangat terkejut namun dia juga merasa sangat senang kar