Galen dan Gaby berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Keduanya bergandengan tangan, saling menatap dan mengayunkan tangan satu sama lain. Galen tersenyum senang karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan ibunya.
“Kamu senang?” tanya Gaby.
Di belakang Galen dan Gaby ada Lisa dan Herman yang berjalan dan keduanya tertawa kecil bersama. Sambil mengayunkan tangan mereka satu sama lain. “Iya, senang. Galen sudah tidak sabar untuk ketemu sama Mama. Pasti Mama senang lihat Galen di sini,” ucap Galen tertawa kecil mengatakan itu. Lalu dia menatap pada ruangan inap ibunya. Galen mengetuk pintu lebih dulu.
Bukan langsung membuka pintu. Karena dia tahu ada ayahnya di dalam sana, bisa saja ayah dan ibunya yang saling pelukan satu sama lain. Membuat semua keluarga ayahnya melihat apa yang dilakuk
