“Pa.” Govinno menatap pada Galen yang masuk ke dalam kamarnya. Govinno tersenyum manis pada putranya yang masuk ke dalam kamarnya. “Iya sayang. Kenapa?” tanya Govinno lembut. Galen mendengar pertanyaan itu menggeleng. “Nggak ada Pa. Mama cuman suruh Galen untuk masuk ke sini dan kasih obat Papa,” jawab Galen, lalu berjalan mendekat ke arah ayahnya yang duduk di sofa dan memainkan ponselnya. Galen menatap pada ponsel ayahnya lalu dia tersenyum melihat ayahnya yang menatap pada foto mereka bertiga. “Pa, Papa dan Nenek memang tidak pernah akur?” tanya Galen. Pertanyaan yang dilontarkan oleh Galen, membuat Govinno menatap pada anaknya, dia tersenyum mendengar apa yang ditanyakan oleh anaknya ini pada dirinya. “Hem, kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Govinno. “Soalnya Galen deng