Mata Govinno bertemu dengan mata Mbah yang menatap Govinno dengan tatapan datarnya. Govinno melihat itu langsung menelan salivanya kasar. Ya Tuhan! Kenapa dirinya merasa gugup sekarang? "Mbah …" panggil Govinno pelan. Mbah mengangguk. "Ya, kamu sudah bisa berjalan?" Tanya Mbah, duduk dengan tenang di depan Govinno. Lalu menyesap teh madu yang dipesan olehnya di kantin rumah sakit tadi. Govinno mengangguk. "Ya, Mbah. Saya sudah bisa berjalan. Walau masih kaku dan belum lancar." Jawab Govinno, tersenyum pada wanita rentah itu. Mbah mendengarnya mengangguk. "Kamu berlatih terus. Katanya orang tua kamu sudah nerima Varisa dan Galen dengan baik?" Tanyanya, dan kali ini ada senyuman tipis di bibir Mbah setelah dirinya berkata seperti itu. Govinno mendengar apa yang dikatakan oleh Mbah menga