Prolog

251 Words
Varisa menatap pada pakaian yang dikenakan oleh dirinya. Hari ini dirinya akan mulai bekerja di rumah Paramudia. Varisa menatap pada wajahnya dia tersenyum tipis, lalu menatap pintu kamar yang ada di dalam rumah ini, semalam dia sudah mulai tinggal di rumah Pramudia, akan merawat Tuan Muda Govinno—pria yang kecelakaan dua tahun lalu, tidak bisa berjalan dan mengingat masa lalunya. Itu yang di dengar oleh Varisa. Varisa keluar dari dalam kamar, lalu dia menatap pada Tuam Muda yang duduk di teras rumah menatap ke arah mawar yang ada di depannya. Varisa tersenyum lembut pada pria itu, namun sebelum dirinya menghampiri Govinno tangannya sudah dicekal lebih dulu oleh Nyonya Pramudia. “Nyonya,” ucap Varisa menunduk. “Kau harus bekerja dengan baik dan merawat anakku dengan baik. Sudah banyak perawat anakku yang merawatnya namun mereka tidak ada yang bertahan lama. Juga bersikap baiklah dengan tunangan Govinno. Joana adalah wanita yang akan menikah dengan putraku.” Ucap wanuita paruh baya tersebut dengan wajah penuh kesombongan dan juga keangkuhan di dalam diri wanita tersebut. Varisa mengangguk dan tersenyum tipis. “Tentu saja saya akan menjaga Tuan Muda dengan baik Nyonya, saya tidak akan membuat Nyonya kecewa,” ucap Varisan matanya menatap pada Govinno yang masih menatap pada mawar merah. Varisa tersenyum manis melihat ketampanan dari Govinno. Kau sangat tampan Tuan Muda. Ucapan itu diucapkan oleh Varisa di dalam hatinya dengan matanya yang mengagumi pria yang berumur tiga puluh dua tahun itu. Pria yang membuat jantungnya berdetak ingin memiliki sang Tuan Muda untuk dirinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD