57

1447 Words

Babak baru kehidupan terbentang di depan mata. Layaknya samudra, Vero dan Stefany tak mampu mengukur kedalaman airnya. Mereka tak mengetahui perihal nasib yang menanti mereka diujung palung terdalam. Semuanya gelap. Hanya kapal mereka yang memancarkan sinar, bergantung satu sama lain agar tak diburu hewan pemangsa atau mungkin justru punah akibat kerasnya lingkungan. Mereka masih meraba.. “Stef..” Vero melirik Stefany disampingnya dan tatapan itu terbalaskan dengan dua kata, “apa Ver?!” Vero dan Stefany lantas tertawa bersama. Keduanya menertawakan momen mendebarkan beberapa menit lalu ketika mereka mengendap, memasukan barang-barang bawaan hingga kabur dengan dusta pada si penjaga rumah. Koper dan tas ransel, minus list panjang yang susah-susah mereka susun.  Tidak penting.. Mereka b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD