"Profesor!" teriak Lily sambil melambaikan tangan dan turut melompat. Ceria. Ia melebarkan bibir yang penuh senyum begitu melihat Vernon.
Vernon melangkah menuruni supercar. Tegap dan sigap, bahkan memasang wajah serius.
Lily mengulum bibir karena malu saat menatap Asher. "Aku yakin dia pasti ikut!" gumam Lily membatin.
"Aku tidak mungkin datang jika kau tidak membicarakan Savana. Dia menginap di sini?" tanya Vernon. Ia sempat menangkap mobil Savana di parkiran.
"Ya! Dia ingin aku menemaninya. Tapi, aku tidak mau!" Lily terkekeh-kekeh dan melirik Asher singkat.
"Lalu, kenapa kau menghubungiku?" tanya Vernon untuk sekadar mencari tahu.
"Aku dengar kalian bertengkar. Jadi, daripada dia menghubungi Victor, aku lebih baik menghubungi Profesor."
"Savana sepertinya banyak menceritakan t
