Bab 37

1110 Words

"Hubby, kamu tidak sarapan dulu?" Tanya Seina saat sang suami baru saja keluar dari kamarnya. Bukannya menjawab, Noah hanya melewatinya tanpa berkata apapun. Seina menghela napas kasar. Hubungannya dengan Noah semakin hari semakin memburuk sejak peristiwa di pantai itu. Noah sudah tidak lagi peduli padanya. Saat Seina mencoba mendekatinya, lelaki itu justru acuh dan menjauh. Hampir setiap hari, Noah selalu pulang larut malam dan langsung masuk ke kamar tamu tanpa peduli dengan Seina yang setia menunggunya di sofa. Sejak saat itu, Noah memang tak mau lagi tidur sekamar dengan Seina. Tak tahan dengan keadaan ini, Seina mencoba berbicara saat lelaki itu bersiap ke kantor. Ia merasa tak sanggup lagi menahan semua rasa sakit sendirian. “Hubby, kita perlu bicara,” ucap Seina pelan, suaranya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD