Bab 39

1144 Words

"Aku harus memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Mumpung si tua bangka Sarah itu sedang menginap di rumah adiknya." Maya berdiri di depan pintu rumah Noah dengan tatapan penuh kemenangan. Maya menekan bel dengan sabar, meskipun hatinya sedikit merasa ketakutan. Tak lama kemudian, pintu terbuka, memperlihatkan Seina yang tampak terkejut melihatnya. "Maya?" tanya Seina dengan nada bingung. "Ada apa kamu datang ke sini?" Maya tersenyum manis, tetapi senyumnya dipenuhi racun. "Boleh aku masuk? Ada sesuatu yang sangat penting yang perlu kubicarakan denganmu." Seina ragu sejenak, tetapi akhirnya membuka pintu lebih lebar. "Silakan masuk." Maya melangkah masuk, matanya dengan cepat menyapu ruangan. Dia duduk di sofa dengan santai, meletakkan tas mahalnya di pangkuan. "Aku ingin bicara soa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD