Bab 32

1007 Words

Noah terdiam sesaat, menyadari nada suaranya, tetapi egonya terlalu besar untuk meminta maaf. "Kalau kau memang istriku, kau harus tahu batasanmu. Nico itu bukan siapa-siapa lagi dalam hidupmu." Seina menghela napas panjang. Mencoba memahami sikap sang suami yang sangat posesif itu. Dia tahu bahwa lelaki matang itu sangat mencintainya, maka dari itu, dia begitu takut kehilangannya. Namun, satu hal yang Seina lupakan, Nico juga masih mencintainya, dan mungkin, akan terus mengusik rumah tangganya secara tidak langsung. "Baiklah, aku akan mencoba menghindarinya," putus Seina pada akhirnya --- Sore itu, saat Seina sedang duduk di teras rumah, Nico datang membawa kantong plastik berisi es campur dari kedai terkenal di kota. "Seina," panggil Nico dengan nada ramah. Seina yang sedang menikm

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD