36

1190 Words

Setelah guncangan hebat yang Jeje berikan pada seluruh anggota kelurganya. Kehidupan Jeje dan Damian kembali tenang. Tidak ada lagi permintaan Jeje yang menguras nurani dan kewarasan setiap manusia yang bernafas. Wanita itu seakan menemukan kedamaian, usai ceramah panjang yang Damian berikan selaku imam bagi Jeje. Damian menuangkan semua keberanian untuk memberi kultum pada sang istri. Ia memiliki beban yang cukup berat jika saja Jeje masih kekeuh dengan permitaan gilanya. Untung saja kala itu Jeje langsung sadar. Jadi semua bisa membuang nafas karena lega. "Sayang, aku pergi kuliah dulu ya. Kamu nggak boleh nakal pokoknya. Makan yang bener, oke?" Jeje menganggukkan kepala. Ia menggerutu karena sedari tadi Damian tak kunjung berangkat. Kan pegel kakinya berdiri terus nungguin Damian nggak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD