"Damian tungguin!" teriak Jeje membuat Damian memelankan langkah. Laki-laki yang selalu mengutamakan pendidikan itu tak mau ketinggalan kelas. Sedangkan para gadis seketika berlari ketika melihat Jeje melintas. Kabar mengenai kegarangan istri Damian itu telah menyebar seantero kampus. Mereka tentu masih sayang nyawa dibandingkan habis ditangan wanita yang katanya sedang hamil itu. "Je rada cepet. Nanti kita diusir." ujar Damian. "Anak kamu mintanya jalan pelan-pelan." Damian meneguk ludah. Ia tidak berani melawan Jeje apalagi ketika sang istri membawa-bawa anak mereka sebagai alasan. "Ayo jalan lagi, malah bengong. Di usir nyalahin aku lagi." kesal, Jeje yang terengah karena membawa perut yang kini sudah membesar. Kehamilan ke lima bulannya sungguh membuat ia cepat lelah. Apalagi setiap