Pertemuan Tak Terduga

1183 Words

Pagi itu, Defnie mulai mengajar balet di Baleta Course milik Jesy dengan diantar Xander. Semenjak saling menyatakan cinta, Xander sangat protektif pada Defnie. Pria itu ingin selalu ada untuk wanita yang telah lama bertahta di hatinya itu. "Kau yakin tak perlu dijemput? "Iya, Kak." "Aku bisa lho meluangkan waktu dan kita bisa makan siang—" CUP! Defnie mengecup singkat bibir prianya karena gemas, menangkup pipi Xander dan berkata, "Tidak, Kak. Jangan berlebihan padaku jika kau sibuk. Aku berjanji akan selalu mengabarimu, ok?" Xander pun tersenyum sipu seraya mengiyakan permintaan puannya. Tatap bodoh seperti orang yang sedang jatuh cinta kerap ia layangkan. Wajar saja, setelah sekian lama perasaannya tertahan karena harus mengalah, kini pria itu tidak bisa bebas mengekspresikan cin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD