Vio mencoba tersenyum, walau jujur dia merasa deg-degan sekali sehingga membuatnya menjadi takut untuk melangkah. Ia takut akan membuat kesalahan sehingga dirinya akan membuat suaminya malu. Apalagi ada resporter dan fotografer dari desaigner yang membuatkan baju pengantin. Baru kali ini Vio berhadapan dengan media sebanyak ini dan orang sebanyak ini menatap ke arahnya. Dirinya yang menjadi pusat perhatian semua tamu yang hadir. Vio mempererat pegangannya di lengan Suaminya membuat Jarek menoleh. "Tenang ya, sayag. Ada aku," ucap Jarek dengan nada suara lembutnya. Kini mereka pun sudah sampai di panggung pelaminan, acara pun sudah di mulai seperti biasa. Sebuah vidio kini terputar di layar, vidio yang menampilkan acara akad yang begitu sederhana antara Vio dan Jarek. Setelah itu vidio-v

