144. Hanya Iklan Lewat

1218 Words

“Ma, Jarek enggak bohong.” Suara Jarek bergetar, penuh keteguhan sekaligus ketakutan. “Cinta Jarek cuma untuk Vio. Jarek enggak punya ruang untuk perempuan lain. Khumairah, Jarek sendiri enggak tahu kenapa dia bisa ada di pikiran Jarek belakangan ini. Tapi satu hal yang Jarek yakin, hati ini hanya untuk Vio dan calon anak kami, Ma.” Mama Jarek menatap putranya lekat-lekat, seakan ingin menemukan kebohongan yang mungkin tersembunyi di balik sorot matanya. Setelah hening beberapa detik, suara beliau terdengar lirih namun tajam bagaikan pedang. “Kalau begitu, buktikan. Katakan semua itu langsung pada Vio. Jika dia percaya dan mau kembali padamu, Mama pun akan percaya. Tapi kalau tidak, jangan paksakan hatinya. Silakan kamu ceraikan dia dan menikah dengan Nisa.” Mama Jarek menarik napas panj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD