148. Adeeva Afsheen Mysha

1152 Words

"Jangan tinggalin aku, Mas. Aku bener-bener cinta sama Mas. Aku enggak mau pisah sama, Mas. hikss, hikss," tangis Vio pecah, suaranya lirih namun penuh ketakutan seolah separuh nyawanya bisa hilang jika Jarek pergi meninggalkannya. Jarek mengusap pipi istrinya dengan lembut, menghapus air mata yang terus jatuh. Tatapannya penuh kelembutan, penuh janji yang tidak akan pernah dikhianati. "Iya, Sayang, aku enggak akan ninggalin kamu. Aku juga bener-bener cinta sama kamu. Kamu satu-satunya milikku, sampai kapan pun." Suaranya mantap, sarat dengan keyakinan. Vio menatap Jarek dengan mata yang masih sembab, dan Jarek membalas tatapan itu. Seolah ada ribuan kata yang tidak perlu diucapkan, hanya cukup lewat sorot mata. Perlahan tangan Jarek bergerak, menyentuh tengkuk Vio, menarik wajah istriny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD