127. FaktaYang Mengejutkan

1139 Words

"Papa yang Jarek kenal memang orang yang tegas. Tapi Papa bukan orang yang tega melakukan kekerasan. Apalagi pada orang yang ia sayang," ucap Jarek, masih sulit percaya bahwa tubuh sang Mama dipukuli oleh Papanya. "Mama juga dulu berpikir begitu. Tapi kenyataannya, semua ini Papa yang melakukannya. Suami yang selama ini Mama hormati, sampai-sampai Mama melupakan jati diri Mama sendiri, kini bisa memperlakukan Mama dengan kasar seperti ini." Suara Amel bergetar, lalu ia kembali menangis. "Mama menyesal, Mama benar-benar menyesal sudah mempertahankan pernikahan ini." "Kalau Mama menyesal menikah, berarti Mama juga menyesal memiliki kami, Ma?" tanya Jarek pelan, memegang kedua lengan atas mamanya. "Mama tidak pernah menyesal memiliki kalian," jawab Amel cepat, suara seraknya terdengar je

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD