Banyak Luka.

1042 Words

Akhirnya berdua pulang ke apartemen. Kami bertemu dengan Sonia. Ervan segera meraih bayi kecil itu dan menggendongnya. "Masih dua minggu, sebaiknya kita jangan terlalu sering membawanya keluar." ujarku pada Ervan. "Iya, sih. Kita tunggu setelah ia berusia 3 bulan saja." sahut Ervan. Bu rose saat ini sudah tenang di alam sana. Aku sangat berharap tidak akan ada lagi kejadian yang seperti menimpan bu rose. AKu paling takut melihat pembullyan dan juga kekerasan seperti yang dialami oleh bu rose. Baik secara fisik maupun secara mental. Aku sungguh merasa amat takut melihatnya. "Aku mungkin akan mengunjungi pak Brata." ujar Ervan. AKu menoleh padanya. "mau ngapain?" tanyaku. "Memangnya enggak boleh?" "AKu enggak suka sama laki laki yang kaya gitu. Akan lebih baik, kamu enggak perlu dat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD