"Pak! Saya punya vidio bapak dengan perempuan itu, dan juga tentang bapak yang mendorong istri bapak!" Ku perlihatkan ponselku agar laki laki itu menghentikan aksinya itu. Sementara Ardan membantu istrinya Pak Brata bangun. Bayinya nangis. Dan aku lihat ibunya menenangkan anaknya itu. Sungguh miris sekali lelaki jaman sekarang. Tidak! aku tentu saja tidak menyamaratakan semuanya. Aku hanya merasa bahwa apa yang dilakukan Pak Barata ini memang sangatlah tidak sehat.
"Kamu jangan ikut campur!" Pak Barata menunjuk wajahku dan hendak merebut ponselku, sehingga aku hampir saja terjatuh karenanya. namun ada tangan lain yang melindungiku dan menarikku kedekapannya. Dia memelukku erat, sepertinya memang sangat takut aku terjatuh.
"Ervan ..." kutemukan tatapan cemasnya yang menusuk padaku. "Kam
