Sepuluh

1851 Words

Di perjalanan menuju pulang, Efrain justru mendapat panggilan telepon dari rumah sakit. Ada sebuah kasus darurat yang harus ditanganinya. “Mas turunin saya di sini enggak apa-apa, nanti saya naik taksi saja,” ucap Indira. “Mana bisa naik taksi di tol? Kamu ikut saya saja ke rumah sakit, jika terlalu lama nanti kamu bisa pulang duluan,” ucap Efrain. “Oke Mas, lagi pula saya enggak ada kesibukan.” Efrain pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Sebagai dokter, dia merasa sudah kewajibannya menolong pasien yang membutuhkannya. Mobil yang dikemudikan Efrain kemudian parkir di parkiran khusus dokter di rumah sakit itu, dia mengamit tangan Indira dan mengajak ke ruangan kerjanya, bukan ruang periksa. Di ruangan itu ada sofa panjang hingga Indira bisa beristira

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD