“Enggak, stop!” geram Indira, dia kan harus bertemu Farhan, masa harus ditambah lagi? Efrain memegang dagunya dan mengecup bibir manis itu, sementara jemarinya sudah menarik tali bikini Indira dan melepas cup branya lalu meletakkan di atas kolam. Diremas gunung kembar yang besar itu, sesekali menarik puncak dengan gemas. Tangan satunya terulur ke bawah, menurunkan celana Indira terus turun hingga terlepas, dia pun melepas celana satu-satunya penutupnya dan memajukan pinggulnya, menyentuhkan keperkasaannya di depan bibir kewanitaan Indira. Digerakkan miliknya dengan gerakan memutar, Indira memperdalam lumatan itu. Efrain melingkarkan kaki Indira di pinggangnya, lalu dia mendorong pinggulnya hingga miliknya yang sudah menegang itu terbenam. Indira mendesah panjang dan melepas ciumannya