Prolog

390 Words
“HAHAHAHA ...” Tawa keras para siswa-siswi yang berada di kantin melihat Kaylee yang terjatuh dengan keadaan yang sangat menyedihkan. Tidak ada satupun yang berani menolongnya karena mereka akan berakhir sepertinya. “Kalau jalan itu pakai mata! Padahal sudah empat matanya,” ejek Alisa yang tertawa bersama dengan para sahabatnya. Kaylee yang terjatuh di lantai dengan wajah penuh dengan saus hanya bisa menerima nasibnya dibully dan ditertawakan oleh mereka. Setelah pulang dari sekolah, dirinya mendapatkan pakaiannya dan kopernya sudah berada di depan pintu. Kaylee terkejut dan mempertanyakan, ”Kenapa semua barangnya di berada di luar?” Kaylee masuk ke dalam dan mendapati Alisa yang sudah menangis dalam pelukan Bella. ”Ada apa ini?” Kaylee melihat Libert yang menatap dirinya dengan tatapan tajam dan wajah yang memerah. Pria paruh baya itu langsung menghampirinya lalu menampar wajahnya dengan kuat. PLAKK Kaylee terkejut mendapat tamparan tersebut. “AKU TIDAK PERNAH MEMILIKI PUTRI JAHAT SEPERTIMU” bentaknya dengan suara begitu keras.  Karena terlalu terkejut, Kaylee hanya bisa menangis sambil memegang pipinya. Libert menarik tangan Kaylee lalu mendorong tubuhnya hingga bersimpuh di atas tanah. “Mulai sekarang kamu keluar dari rumah ini! Kamu bukanlah putriku lagi! Jangan pernah menampakkan dirimu lagi di keluarga ini!” ucap Libert membuat tubuh Kaylee menegang kaku mendengarnya. ***** Kaylee yang sudah sampai apartemen kekasihnya. Terkejut mendapati kekasihnya sedang melakukan hubungan intim dengan saudari tirinya. Tidak tahan melihatnya lagi, Kaylee langsung keluar dari apartemen tersebut. Dirinya berlari sambil menangis tanpa sadar adanya mobil yang melaju kencang ke arahnya. Suara decit ban berbunyi keras. Kaylee yang terpaku dengan wajah memucat hanya bisa pasrah menerima tubuhnya ditabrak. Rupanya mobil itu berhenti tepat di depannya. Kaylee yang begitu terkejut langsung terjatuh terduduk di jalan, tubuhnya bergetar kuat lalu menangis keras. Pintu mobil terbuka, menampilkan sosok pria yang turun. Pria itu berjalan menghampiri wanita yang hampir di tabrak olehnya. Ingin memarahinya tapi mengurung niatnya saat melihat keadaan wanita tersebut begitu menyedihkan. “Kenapa hidupku tidak pernah bahagia? Apa salahku? Kenapa hanya sakit yang ku rasakan?” jerit Kaylee yang sudah menangis keras. Tiba-tiba sebuah tangan terulur. Kaylee mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik tangan tersebut? “Berikan tanganmu padaku,” ucap sosok pria yang berwajah tampan namun tatapannya dingin dan datar. “Eh!” “Terimalah uluran tanganku maka dirimu tidak akan lagi merasakan namanya kesakitan,” ujar sosok pria asing itu.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD