52. Untuk yang Tersayang

1590 Words

“Mas Lau kenapa di sini?” bisik Yuta kebingungan saat membuka mata dan melihat Lauritz ada di tempat tidur juga bersama dirinya dan Zanna. “Aku enggak boleh tidur di kamarku sendiri?” sahut Lauritz geli. Untuk beberapa saat Yuta jadi linglung. Dia yakin sekali tadi sedang menyusui Zanna, lalu jatuh tertidur dan itu masih siang. Tidak mungkin rasanya sekarang tiba-tiba sudah malam. Cepat-cepat dia melihat jam dan menemukan dirinya tidak salah. “Maksud aku, ini masih siang. Mas Lau memangnya enggak kerja?” “Kerja,” sahut Lauritz santai. Jawaban Lauritz membuat Yuta makin tidak mengerti. “Terus kenapa di sini?” “Ada jam kosong sebentar.” “Nanti balik kerja lagi?” “Betul.” Kening Yuta berkerut dalam. Tidak biasanya Lauritz seperti ini. Selama ini, Lauritz biasanya pergi pagi dan pulang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD