"Ini kalian berdua beneran minta libur?" Dani mendelik keki saat Lauritz membuat pengumuman di meja makan. Lauritz mengangguk sangat yakin. "Dua hari aja." Kalau Dani keki, Morgan beda lagi reaksinya. Dia hanya menggeleng heran. "Tumben amat." "Lagi jenuh," sahut Lauritz cuek. Ucapan Lauritz ditanggapi dengan sinis oleh Dani. "Jenuhnya bisa kompakan." "Mau pergi ke mana kalian?" tanya Morgan santai. Baginya, tidak masalah mengubah jadwal Lauritz karena reputasi pemuda itu baik. Orang-orang yang sering bekerja sama dengan mereka sudah tahu Lauritz jarang mengubah jadwal sembarangan. Andai itu dilakukan, pasti ada sesuatu yang sangat penting atau mendesak. "Belum tau." Lauritz menggeleng cuek. "Berdua aja atau ajak tim?" ujar Dani dengan tatapan penuh harap. "Berdua," sahut Lauritz s