"MAHARANI!" Jeritan Dani terdengar membahana di kamar Yuta. Si pemilik kamar yang tengah berada dalam kamar mandi langsung sakit telinga. Soal terkejut sudah tidak lagi. Lama-lama Yuta jadi terbiasa dengan teriakan-teriakan Dani setelah berbulan-bulan melewati hari bersama lelaki itu. "Apa, Ann?" balas Yuta sambil masih santai menyabuni wajahnya. "SINI!" jerit Dani lagi. "Ada apa?" Yuta masih belum berniat meninggalkan kamar mandi cepat-cepat. "CEPETAN SINI! BANYAK NANYA DEH, AH!" seru Dani tidak sabar. Yuta tidak menjawab lagi. Cepat-cepat dia membasuh wajah, lalu berjalan ke luar. "Kenapa teriak-teriak gitu, sih?" Dani langsung menepuk sofa tempatnya sedang duduk. "Duduk sini!" Yuta mengernyit curiga. Tingkah Dani suka aneh-aneh dan membuatnya waswas saja. "Mau apa?" tanya Yut