“Mas Lau, kita main dulu enggak di Bandung?” tanya Dani dengan suara manja-manja penuh harap. Jelas saja pertanyaan Dani itu langsung mendapat tanggapan sinis dari Lauritz. “Lo kira lagi liburan?” “Ya, sekalian gitu. Udah tanggung ke Bandung, masa enggak mampir-mampir dulu,” ujar Dani penuh rayu. Lauritz mendengkus geli melihat kelakuan Dani. Dia tahu benar apa yang lelaki itu harapkan. “Lo pengin mampir ke mana?” Pertanyaan Lauritz bagai angin segar yang langsung dimanfaatkan oleh Dani. Nadanya terdengar santai dan cuek, padahal hati sangat berharap. “Paling icip-icip makanan aja, kulineran bentar kita.” Yuta yang duduk di sebelah Lauritz hanya mengulum senyum melihat tingkah Dani yang duduk di depan, mendampingi Yoga. Kali ini tidak ada Dugong dan Entog yang menemani Dani, pun sauda