Namun, nyatanya Lauritz memang tidak bisa terlelap tanpa Yuta di sisinya. Sudah dicoba cukup lama, tetap tidak berhasil. Akhirnya, menjelang tengah malam Lauritz memutuskan pindah ke kamar Yuta. Begitu indera penciuman Lauritz bekerja menghirup aroma Yuta, detik itu juga tubuhnya terasa rileks dan kantuk langsung menyerang. Hasilnya, tidak perlu waktu lama untuk membuat Lauritz terlelap sampai pagi. Tinggallah Yuta terbengong-bengong ketika terbangun keesokan harinya dan melihat Lauritz berbaring bersama, padahal dia yakin semalam hanya tidur sendirian. Diam-diam Yuta memandangi wajah lelap Lauritz. Sudah tiga minggu berlalu sejak dia melakukan pekerjaan aneh sebagai teman tidur pemuda ini dan Yuta baru menyadari jika beberapa hari terakhir hal itu tidak lagi menjadi beban untuknya. Hid