50. Kamar untuk Putri Raja

1489 Words

“Teteh, masih kerasa sakit?” Maya mengusap-usap kepala Yuta penuh sayang. Masih tidak percaya rasanya jika sang putri kini telah menjadi seorang ibu. Menemani Yuta yang sudah kembali ke ruang perawatan, hati Maya diliputi keharuan yang amat sangat. “Enggak, Mbu.” Yuta menggeleng pelan. “Sama sekali enggak sakit?” tanya Agung cemas. Sejak dahulu, dia paling tidak bisa melihat putri-putrinya kesakitan. Sebagai seorang ayah, Agung akan melakukan apa pun untuk memastikan kedua putrinya selalu baik-baik saja. “Sebenarnya tadi sakit sih, Bah,” aku Yuta jujur. “Cuma sakitnya kayak tiba-tiba hilang semua waktu Zanna lahir.” “Ambu paham.” Maya mengangguk pelan. “Ambu juga merasakan hal yang sama waktu Teteh dan Noia lahir.” “Ambu sama Abah udah liat Zanna?” tanya Yuta antusias. Rasa bangga yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD