bc

Topeng Dusta Pernikahan

book_age18+
133
FOLLOW
2.1K
READ
HE
heir/heiress
drama
lies
secrets
like
intro-logo
Blurb

Aluna Aurora Melody, dengan penuh percaya diri mengharapkan dirinya menjadi pewaris keluarga Niam. Namun dugaan itu salah, ayahnya berniat mewariskan perusahaan itu pada adiknya. Meskipun begitu, perusahaan tetap harus berada dalam genggamannya. Atas saran ibunya, Aluna merekrut suami kontrak memenuhi persyaratan gila ayahnya setelah Melvin, kekasihnya, menolak ajakannya menikah. Dia bertemu dengan Awan Hedy Fitz, senior di kampus yang bersedia menjadi suami kontrak. Siapa yang tahu bila Awan tidak datang dengan cinta saja? Dia mengemban misi dari ayahnya untuk mencuri informasi yang sebanyak mungkin dari perusahaan Aluna. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

chap-preview
Free preview
Eps. 1 Mencari Pewaris
"Aku harus menyerahkan dokumen ini pada ayah sekarang. Ini penting dan harus segera sampai di tangannya." Aluna menatap seberapa berkas dokumen penting yang ada di meja. Aluna Aurora Melody, putri dari Niam dengan istri pertamanya. Wanita beriris cokelat ini membantu Niam, ayahnya di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif. Dia sendiri diperbantukan di sini sebagai sekretaris Niam. Aluna mengambil berkasih ada di meja kemudian keluar dari ruangan menuju ke ruangan tempat ayahnya berada. Tiba di depan ruangan Niam, Aluna berhenti saja sebelum membuka pintu ruangan yang kini tertutup rapat. Dari luar, sayup dia mendengar ayahnya ini sedang bicara dengan seseorang namun tidak jelas apa yang mereka bicarakan. Jujur, ini membuatnya penasaran. Aluna kemudian mendorong pintu sedikit, untuk mencuri dengar pembicaraan ayahnya dengan seseorang yang mungkin klien atau temannya. "Kamu benar akan pensiun dini perusahaan?" "Ya, sebentar lagi aku akan menyerahkan perasaan ini pada putraku." Deg! Hati Aluna bagai tersayat mendengar ini. Niam menyerahkan perusahaan bukan pada dirinya yang merupakan putri tertua di keluarganya, tapi pada Abian. Abian adalah saudara yang lahir dari ibu yang berbeda darinya. Bisa dibilang ibu Abian adalah pelakor yang merebut Niam dari ibunya Aluna. Hubungan Aluna sendiri dan Abian tidak baik, dari kecil sampai sekarang. Anak itu tidak lebih pintar darinya. Namun, Niam sejak dulu menganak emaskan pria pemalas dan biang onar itu. Sedangkan dirinya hanya dimanfaatkan sebagai pion saja untuk membantunya di perusahaan. Meski dia dikuliahkan sampai ke luar negeri, tapi hanya ini yang Niam berikan padanya, posisi remeh. Padahal seharusnya dia yang berhak mewarisi perusahaan ini, bukan Abian. "Sebaiknya kamu pikirkan dulu rencanamu itu, bukankah itu terlalu dini untuk pensiun dari perusahaan?" "Tidak. Aku sudah memikirkannya dengan baik." "Aku mau kembali sekarang. Sopirku sudah menunggu di depan." Tedengar derap langkah menuju ke pintu. Aluna yang ada di depan pintu segera minggir menuju ke ruangan kosong yang ada di sampingnya, untuk bersembunyi dari mereka. Terlihat Niam mengantar temannya sampai ke ujung pintu, namun kini pria itu kembali ke ruangannya. Aluna keluar dari tempat persembunyian, masuk ke ruangan Niam. "Aluna ada apa kamu kemari?" "Ini ada dokumen penting Haruskah Ayah tanda tangani sekarang juga." Aluna menyerahkan dokumen dengan cepat ke meja Niam. "Ayah, apa benar Ayah akan segera pensiun dari perusahaan ini kemudian menyerahkan semuanya pada Abian?" Niam terhenyak seketika mendengarnya. Bagaimana bisa Aluna tahu itu? "Ya, benar." Aluna semakin meradang mendengar jawaban itu. "Kenapa harus Abian yang memegang perusahaan ini? Kenapa bukan aku? Dari nilai akademis dan kemampuan aku jauh unggul daripada Abian. Tapi kenapa anak bodoh yang tidak tahu lulus apa tidak kuliah nanti, yang mewarisi perusahaan Ayah?" "Aluna kamu seorang wanita. Abian seorang lelaki. Jadi dia lebih pantas daripada kamu." "Tapi aku lebih berhak daripada Abian. Kenapa Ayah aku selalu mendahulukan Abian daripada aku?Apa murni karena gender aku tak bisa memimpin perusahaan ini?" "Selain itu kamu belum dewasa." Aluna semakin meradang saja dengan alasan tak masuk akal yang dibuat Niam. "Aku belum dewasa? Lalu Abian yang berusia empat tahun lebih muda dari usiaku sudah dewasa? Ayah, aku tak bisa terima ini." Niam terdiam lama. Dia tahu seperti apa karakter putrinya ini. Keras kepala, mendominasi dan susah ditenangkan. Bila sudah meledak akan susah di atasi. Kecuali bila dia memberikan syarat mustahil, maka putrinya ini akan menyerah dengan sendirinya. "Aluna, Ayah bisa mewariskan perusahaan ini padaku dengan satu syarat, kamu menikah dalam waktu seminggu. Bila sudah menikah artinya dewasa bagi seorang wanita." "Menikah?" Niam mengangguk dengan menerbitkan senyum lebar di bibir menatap Aluna dalam syok. Niam keluar dari ruangan meninggalkan Aluna yang panas terbakar. Wanita pemilik iris cokelat ini kemudian kembali ke ruangannya. Di tengah kacauhya pikiran, dia menelepon Melvin, kekasihnya yang ini ada di Sydney. Aluna menyampaikan maksudnya mengajak kekasihnya itu untuk menikah dalam minggu ini. "Baby, aku masih sibuk. Kamu tahu sendiri seperti apa kesibukanku di sini. Aku tak bisa menikah mendadak seperti ini. Sudah, aku masih ada urusan. Mengenai pernikahan kita bicarakan lain waktu saja." Panggilan kemudian berakhir. Melvin rupanya tak bisa diandalkan, maka Aluna pun putar otak kembali untuk mengatasi masalah ini. Karena belum juga menemukan solusi, Aluna kemudian mencoba menghubungi ibunya. Ia menyampaikan apa yang sedang terjadi saat ini. "Sayang, ada solusi untukmu dan kamu harus bergerak cepat hari ini juga. Kamu rekrut saja suami kontrak." Panggilan berakhir setelahnya. "Suami kontrak?" Aluna semakin bingung saja didesak oleh dia kemudian diberikan solusi yang mengejutkan oleh ibunya. Karena tak ada lagi solusi yang bagus menurutnya selain solusi dari ibunya, maka Aluna pun memanggil asistennya, untuk menyebarkan informasi bila dia merekrut suami kontrak secepatnya. "Baik, Nona. Saya akan buat Pengumuman itu udah sebarkan hari ini juga." "Ya, Christin. Kabari aku bila kamu sudah mengerjakannya. Dalam tiga hari aku harus sudah menyeleksi kandidat suami." "Baik, Nona." Asisten Aluna kemudian keluar dari ruangan kemudian menuju ke ruangannya sendiri untuk mengerjakan tugas dari Aluna. Sekepergian Christin, Aluna memutuskan untuk keluar dari kantor saja, mendingankan kepala yang panas daripada otak ini meledak. Terlihat sekarang Aluna duduk di mobil. Ia mengendarai mobil menuju ke rumah. Di tengah jalan, ada sebuah motor sport yang memotong jalan dengan cepat hingga membuatnya menginjak rem dalam. Mobilnya dan motor sport berhenti. Aluna kemudian turun dari mobil untuk melihat pengendara motor tersebut. "Kamu, tidak bisakah kamu menyetir motor dengan baik?" Pengendara motor kemudian turun dari motor menghampiri sembari melepas helm teropongnya, memperlihatkan wajahnya. "Kamu ... Awan?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.4K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.2K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook